Dilansirdari Ensiklopedia, perjuangan bangsa indonesia yang tidak lagi bersifat kedaerahan, tetapi bersifat nasional disebut dengan masa kebangkitan nasional. Baca Juga: Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya mempunyai beda potensial 12 volt, maka besar muatan per menit yang mengalir melalui kawat sama dengan
MEMPERJUANGKANKEMERDEKAAN DI NEGERI PENJAJAH. Sejak abad ke-16, bangsa Eropa banyak yang datang dan singgah di nusantara. Pada awalnya, kedatangan bangsa asing tersebut hanya untuk berdagang rempah-rempah, tetapi lambat laun bangsa asing semakin serakah. Mereka menerapkan kolonialisme dan imperialisme untuk mendapatkan kekayaan alam di nusantara.
8bPI71j. Jakarta - Di awal abad ke-20, mulai berkembang kesadaran nasional yang ditandai dengan lahirnya organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo. Kelahiran organisasi pergerakan nasional ini turut menjadi salah satu perbedaan perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908. Organisasi Budi Utomo lahir pada 20 Mei 1908 di sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia, School tot Opleiding van Inlandsche Artsen STOVIA, yang menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Kelahiran Budi Utomo dijadikan titik awal pergerakan nasional karen mengubah bentuk dan pola perjuangan yang semula bersifat lokal menjadi nasional, seperti dikutip dari Sejarah Awal Pergerakan Nasional Indonesia oleh Andriyanto, perbedaan perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908 selengkapnya1. Bentuk dan Pola Perjuangan Menjadi NasionalSebelum tahun 1908, perjuangan di nusantara masih bersifat kedaerahan. Namun, penderitaan rakyat akibat penjajahan yang begitu lama membuat bangsa Indonesia di berbagai daerah merasa senasib sepenanggungan, seperti dikutip dari Sejarah 2 oleh Drs. Sardiman, kebesaran di daerah seperti masa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit juga mendorong rakyat untuk mewujudkan kembali kesatuan dan kejayaan bangsa itu, setelah tahun 1908, banyak perjuangan di Indonesia bersifat nasional dan sudah ada kerja sama antar daerah. Muncul pula pembangunan sarana komunikasi yang mempermudah rakyat antardaerah dan antarpulau untuk bertukar informasi dalam TerorganisasiSebelum tahun 1908, perjuangan di Indonesia terfokus pada pemimpin. Namun, perjuangan tersebut kelak lebih teorganisasi secara teratur setelah 1908. ini salah satunya didorong rakyat bersama kaum terpelajar di Indonesia yang sedang atau telah mengenyam pendidikan Barat. Perjuangan di organisasi pergerakan ini pun turut dipengaruhi paham luar seperti liberalisme, nasionalisme, sosialisme, serta organisasi yang umum bergerak setelah tahun 1908 antara lainPengurus organisasi ditetapkanAnggota organisasi terdaftarAturan dan dasar perjuangan sudah dirumuskan dan disusunTujuan dan programnya jelas serta terarahTidak semata-mata tergantung pada seorang pemimpin, tetapi sudah ada pembagian Perjuangan lewat DiplomasiPerjuangan secara fisik lewat peperangan kerap dilakukan di berbagai daerah tanah air untuk melawan penjajahan, baik di Sumatra hingga Maluku hingga sebelum 1908. Perjuangan fisik ini bergeser menjadi perjuangan satu yang memengaruhi pergeseran bentuk perjuangan ini yakni terangkat dan munculnya kepercayaan bangsa sebagai bangsa kulit berwarna. Peristiwa kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 punya andil dalam memengaruhi rasa percaya atas bangsa samping itu, pergerakan-pergerakan nasional di negara lain juga banyak terbentuk. Seperti di Indonesia, pergerakan nasional tersebut juga berupaya melawan kekuasaan asing di tanah air Pemikiran tentang Kelanjutan KeberhasilanBelum ada pemikiran tentang kelanjutan keberhasilan perjuangan sebelum tahun 1908. Setelah itu, mulai terbentuk pemikiran lanjutan perjuangan, yang umumnya dirumuskan dalam pemikiran yang muncul dalam perjuangan setelah tahun 1908 yaitu untuk merdeka, mendorong pendidikan dan beasiswa pelajar, perdagangan yang tidak semena-mena, persamaan hal bagi semua bangsa, penolakan aksi-aksi bersifat kekerasan, hingga pemerintahan yang berasaskan kebangsaan. Simak Video "Melihat Kemeriahan Reuni Akbar ke-10 SMAN 1 Boedoet Jakarta" [GambasVideo 20detik] twu/nwy
Lihat Foto Mahasiswa STOVIA Pendiri dan anggota Budi Utomo - Setelah abab ke-20 atau yang dikenal sebagai masa pergerakan nasional, bangsa Indonesia tidak lagi berjuang menggunakan senjata tradisional dan bersifat kedaerahan. Tapi berjuang menggunakan organisasi yang bersifat modern. Karena perlawanan yang dilakukan dulu selalu gagal dan dapat diberantas penjajah. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, belajar dari pengalaman kegagalan perlawanan masa lalu, akhirnya bentuk perjuangan diubah melalui organisasi dan diplomasi. Di mana organisasi-organisasi yang dibentuk itu dipimpin para tokoh terpelajar. Dengan perjuangan tersebut mampu menyatukan jiwa dan raga untuk melawan serta mengusir penjajah. Baca juga Perjuangan Indonesia Sebelum 1908 Ciri perjuangan yang dilakukan setelah abad-20, yakni Organisasi yang dibentuk bersifat modern. Lebih terarah atau terorganisasi. Bersifat nasional tidak kedaerahan. Dipelopori oleh kaum terpelajar. Pergerakan kemerdekaan yang dilakukan dengan menggunakan organisasi lebih teratur dan bergerak diberbaga bidang seperti sosial, politik, budaya, dan pendidikan. Pada masa tersebut banyak paham-paham bermunculan, seperti nasionalisme dan patriotisme. Adanya paham tersebut mendorong lahirnya organisasi modern. Pembentukan organisasi Pada masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai berdirinya Organisasi-organisasi pergerakan. Masa pergerakan nasional dibagi tahap, yakni Masa pembentukan 1908-1920 Pada masa tersebut berdiri Organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij. Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang berdiri. Budi Utomo didirikan oleh Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908. Pada 1908, sejarah Indonesia memasuki babak baru yaitu masa pergerakan nasional. Lihat Foto Wikipedia Tentara Belanda merebut benteng Fort Kuto Reh pada 14 Juni 1904 di tahap-tahap akhir Perang Aceh yang berlangsung selama 30 tahun. Perang Aceh menjadi salah satu perang dengan durasi paling panjang dalam sejarah dunia. Perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah sudah berlangsung cukup lama sejak masa kerkerajaan. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa pada abad ke-16 awalnya hanya untuk berdagang rempah-rempah dan disambut baik. Namum lama-lama mereka menerapkan kolonialisme dan imperalisme yang ingin menguasai Indonesia. Karena pada masa itu Indonesia merupakan negara penghasil rempah-rempah di dunia yang dimiliki nilai jual tinggi. Sehingga muncul perlawanan kepada negara penjajah di berbagai daerah. Kondisi tersebut berlangsung cukup lama sebelumnya akhirya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Hanya saja perjuangan yang dilakukan di berbagai daerah mengalami kegagalan dan mampu ditaklukan. Baca juga Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional Faktor kegagalan Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, sebelum abad ke-20 perjuaangan dan perlawanan bangsa Indonesia masih mengalami kegagalan dalam mengusir penjajahan. Ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak. Secara fisik menggunakan senjata tradisional, seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya. Sehingga kalah dalam persenjataan. Dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama, atau bangsawan. Bersifat sporadis atau musiman. Efektifnya politik adu domba devide et impera. Perlawanan tersebut tidak menampakan hasilnya. Bahkan selalu gagal dan dapat diberantas oleh penjajah. Pada waktu itu mereka berjuang bukan untuk Indonesia merdeka. Tapi bagaimana cara untuk mengusir penjajah dari daerahnya. Sejak kedatangan bangsa Barat ke Nusantara, banyak masyarakat yang menderita akibat perlakuan semena-mena mereka untuk menguasai rempah-rempah yang ada. Mulai dari praktik monopoli perdagangan hingga tindakan kekerasan terhadap warga lokal. Akibat penderitaan yang dirasakan oleh rakyat nusantara, muncul tokoh-tokoh yang mulai berani menyuarakan perlawanan terhadap bangsa Barat. Ketertindasan telah melahirkan pahlawan-pahlawan di daerahnya masing-masing. Sebut saja Pattimura,Teuku Umar, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, dan masih banyak yang lainnya. Perlawanan tokoh-tokoh daerah tersebut ada yang sukses, namun banyak juga yang belum membuahkan hasil manis sehingga monopoli dan kolonialisme masih terjadi. Kira-kira apa yang membuat bangsa Barat masih berkuasa di tanah kita sendiri di kala itu ya, Sobat SMP? Yuk kita simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui alasannya! 1. Perjuangan masih bersifat kedaerahan Perang Diponegoro walaupun merupakan perang yang paling besar dan menghabiskan kas keuangan Belanda, tetapi pada akhirnya dapat dikalahkan oleh Belanda. Demikian juga serangan Sultan Agung ke Batavia walaupun dengan jumlah pasukan yang sangat banyak dan dengan persiapan yang matang tetapi akhirnya dapat dilumpuhkan juga oleh Belanda. Sama pula halnya dengan perlawanan dan serangan raja-raja dan tokoh-tokoh Indonesia sebelum tahun 1908. Semua belum berhasil dan belum bisa mengusir kolonialisme dan imperialisme dari Indonesia. Sebenarnya pahlawan-pahlawan dari daerah sudah berjuang dengan semaksimal mungkin untuk memukul mundur pasukan penjajah dari tanah daerahnya. Namun, hal yang membuat berbeda adalah pasukan Hindia-Belanda memiliki kekompakkan untuk menguasai rempah-rempah di Nusantara, sedangkan para pahlawan daerah baru berjuang untuk daerahnya masing-masing. 2. Termakan politik adu domba Sobat SMP pasti pernah mendengar istilah devide et impera atau yang lebih dikenal dengan politik pecah-belah politik adu domba. Belanda melakukan politik adu domba dan memecah-belah persatuan supaya kerajaan-kerajaan tersebut berperang. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda membantu salah satu kerajaan tersebut. Setelah kerajaan yang didukung menang, Belanda kemudian meminta balas jasa atau imbalan berupa monopoli perdagangan dan penguasaan atas beberapa lahan atau daerah yang ada di kerajaan tersebut. 3. Kurangnya rasa nasionalisme Alasan terakhir ialah masyarakat kala itu belum memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Alasan ini telah tecermin dari dua poin sebelumnya. Rakyat Nusantara belum merasa memiliki Tanah Air bersama-sama serta belum bisa bersatu dalam satu tubuh yang bernama Indonesia. Bayangkan apa yang akan terjadi jika para tokoh-tokoh daerah tersebut berkumpul untuk berdiskusi dan merencanakan strategi untuk mengusir penjajah dari negeri kita? Mungkin bangsa kita tidak akan terlalu lama merasakan penderitaan dan kepedihan dari kolonialisme. Jadi, itulah tadi beberapa alasan mengapa perjuangan kedaerahan belum bisa mengusir penjajah. Dari sini, kita bisa melihat pentingnya semangat persatuan untuk bisa sukses mengalahkan segala tantangan yang ada di depan mata. Selalu jaga persatuan dan kesatuan Indonesia ya Sobat SMP! Referensi Modul PJJ IPS Kelas VIII Semester Genap terbitan Direktorat SMP tahun 2020 Ditulis Oleh ADMIN Tanggal 20 May 2020 Hari ini Rabu Tanggal 20 Mei Tahun 2020 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Tujuan perlunya memperingatiHari Kebangkitan Nasional Tahun 2020 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, serta mempererat tali persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Bhineka Tunggal Ika. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dilatar belakangi oleh berdirinya Organisasi Boedi Oetomo Pada 20 Mei 1908, Boedi Oetomo didirikan oleh sejumlah mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen STOVIA, yaitu Soetomo, Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, R Angka Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, R Mas Goembrek, Soeradji Tirtonegoro, dan Soewarno. Gagasan Soetomo mendirikan organisasi ini terinspirasi dari dokter Wahidin Sudirohusodo yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa. Boedi Oetomo bertujuan untuk memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, ilmu pengetahuan dan seni budaya bangsa Indonesia, hingga bidang politik. Dengan didirikanya organisasi ini, menandai perubahan cara perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu Sebelum Tahun 1908, perjuangan melawan penjajah dilakukan dengan perlawanan fisik. Sesudah tahun 1908, perjuangan dilakukan dengan pergerakan politik dan non-fisik melalui organisasi mdoern. Sebelum tahun 1908, perjuangan bersifat kedaerahan, hanya dilakukan di beberapa wilayah. Sesudah tahun 1908, perjuangan bersifat nasional, dengan tujuan kemerdekaan Indonesia. Sebelum tahun 1908, perjuangan dipimpin tokoh daerah seperti raja dan bangsawan. Sesudah tahun 1908, perjuangan dipimpin kalangan cerdik cendekia yang memiliki latar belakang pendidikan modern. Terbentuknya organisasi ini menjadi penanda perjuangan negeri untuk mewujudkan suatu bangsa yang besar dan kuat, bangsa yang bersatu dalam satu kesatua, dan bukan bangsa yang tercerai-berai. Tema Hari Kebangkitan Nasional di Tahun 2020 adalah “Bangkit Dalam Optimisme Normal Baru”. Peringatan Tahun 2020 ini hendaknya menjadi titik awal membangun kesadaran bergerak bersama mengatasi permasalahan bangsa Indonesia. Peringatan ke-112 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2020 yang berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19 diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh bangsa Indonesia untuk bangkit dalam optimisme normal baru. Dimaknai sebagai sikap optimis akan keluar sebagai bangsa pemenang. Pemenang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus pemenang untuk memulihkan kondisi sosial-ekonomi. Bagi masyarakat agar tetap mengutamakan kesehatan, tetap produktif di tengah pandemi Covid-19. Terbiasa menerapkan protokol kesehatan, protokol transportasi, dan protokol lainnya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID - 19. Meskipun ada perubahan standar dalam mekanisme beraktivitas. Terlebih peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini bertepatan dengan Bulan Ramadan 1441 Hijriah sesuai dengan semangat kita melawan Covid-19 ini, yaitu berperilaku menahan diri, membersihkan hati, membersihkan diri, untuk kemudian menggapai kemenangan. Selamat Memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke 112 Tahun 2020. Bangkit Dalam Optimisme Normal Baru ! ADMIN
usaha yg semula bersifat kedaerahan dipersatukan dalamPerjuangan yg semula bersifat kedaerahan dipersatukan dalam…jelaskan laba Perjuangan yg bersifat nasional atau persatuan di bandingkan dgn Perjuangan yg bersifat kedaerahan​kegagalan demi kegagalan dlm perjuangan yg bersifat kedaerahan menyebabkan kesadaran bahwa perjuangan bangsa akan berhasil jikalau kita bersatu semenjak itu usaha mengalami perubahan dr sifat kedaerahan menjadi perjuangan yg bersifat …….​kegagalan demi kegagalan dlm usaha yg bersifat kedaerahan menimbulkan kesadaran bahwa perjuangan bangasa akan berhasil jikalau kita bersatu. sejak itu usaha mengalami pergeseran dr sifat kedaerahan menjadi perjuangan yg bersifat…​ disatukan dlm sumpah pemuda Perjuangan yg semula bersifat kedaerahan dipersatukan dalam… di persatukan dlm pergerakan nasional jelaskan laba Perjuangan yg bersifat nasional atau persatuan di bandingkan dgn Perjuangan yg bersifat kedaerahan​ Jawaban usaha yg bersifat nasional lebih singkat untuk meraih cita cita mereka sedangkan usaha yg bersifat kedaerahan justru memperlambat cita cita suatu negara kegagalan demi kegagalan dlm perjuangan yg bersifat kedaerahan menyebabkan kesadaran bahwa perjuangan bangsa akan berhasil jikalau kita bersatu semenjak itu usaha mengalami perubahan dr sifat kedaerahan menjadi perjuangan yg bersifat …….​ JawabanPersatuan/bersatu Penjelasan Semua perjuangan itu gagal dikarenakan tak adanya persatuan. “Semoga Membantu” kegagalan demi kegagalan dlm usaha yg bersifat kedaerahan menimbulkan kesadaran bahwa perjuangan bangasa akan berhasil jikalau kita bersatu. sejak itu usaha mengalami pergeseran dr sifat kedaerahan menjadi perjuangan yg bersifat…​ Persatuan/bersatu Penjelasan Semua usaha itu gagal dikarenakan tak adanya persatuan. “Semoga Membantu”